Laman

Kamis, 17 Maret 2011

Imunisasi DTP

Dengan pemberian imunisasi DTP, diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan pertusis menyingkir jauh dari tubuh si kecil. Kekeblan segera muncul seusai di imunisasi.
Usia dan jumlah pemberian
Sebanyak 5 kali, dilakukan bertahap, 3 kali di usia bayi (2,4,6 bulan0, 1 kali di usia 18 bulan, dan 1 kali di usia 5 tahun. Selanjutnya di usia 12 tahun, diberikan imunisasi TT
Efek samping
Umumnya muncul demam yang dapat diatasi dengan obat penurun panas, jika demamnya tinggi dan tak kunjung reda setelah 2 hari, segera bawa si kecil ke dokter. Namun jika demam tak muncul, bukan berarti imunisasi gagal, bisa saja karena kualitas vaksinnya jelek, misal.
Untuk anak yang memiliki riwayat kejang demam, imunisasi DTP tetap aman. Kejang demam tak membahayakan, karena si kecil mengalami kejang hanya ketika demam dan tak akan mengalami kejang lagi setelah demamnya hilang. Jikapun orang tua tetap khawatir, si kecil dapat diberikan vaksin DTP asesular yang tak menimbulkan demam, umumnya sangat ringan, hanya sekedar sumeng.
Indikasi Kontra
Tak dapat diberikan kepada mereka yang kejangnya disebabkan suatu penyakit seperti epilepsi, menderita kelainan saraf yang betul-betul berat atau habis dirawat karena infeksi otak, dan yang alergi terhadap DTP. Mereka hanya boleh menerima vaksin DT tanpa P karena antigen P inilah yang menyebabkan panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar